pengisap
darah atau dalam bahasa Spanyol disebut chupacabra yang selama ini
ramai dibicarakan dunia internasional bisa jadi ada juga di Malang.
Beberapa peneliti yang menyelidiki penampakan UFO di Puerto Rico pada
awal 1990-an menerima laporan dari para penduduk lokal mengenai makhluk
aneh menyerupai anjing yang sering menyerang dan menghisap darah ternak.
Tepatnya Maret 1995 disebutkan bahwa delapan ekor domba ditemukan tewas
dengan 3 luka tusuk di dada masing-masing. Bukan itu saja, semua ternak
tersebut juga ditemukan dalam kondisi darah yang telah habis.
Pada tahun 1975, sebenarnya juga
telah dilaporkan adanya pembunuhan ternak sejenis di kota kecil Moca.
Makhluk pembunuh tersebut disebut El Vampiro de Moca. Vampir dari Moca.
Pembunuhan-pembunuhan terhadap ternak ini awalnya dicurigai dilakukan
oleh para pemuja setan. Namun pembunuhan-pembunuhan terus terjadi di
seluruh Puerto rico dan menyebar ke Republik Dominika, Argentina,
Bolivia, Chile, Peru, Panama, Amerika serikat hingga Mexico. Ini
menunjukkan bahwa pelakunya bukan para pemuja setan. Istilah Chupacabra
pertama kali digunakan oleh seorang komedian Puerto Rico bernama
Silverio Perez. Ia merujuk kepada kata bahasa Spanyol Chupar yang
berarti menghisap dan cabra yang berarti kambing.
Sebutan itu datang karena ternak
yang terbunuh dan dihisap darahnya kebanyakan adalah kambing. Anjing
besar pengisap darah yang oleh sebagian orang dianggap sebagai anjing
jadi-jadian itu kembali menggegerkan warga Kecamatan Dau, Kabupaten
Malang. Kepanikan terjadi setelah kambing milik Surateman, 65, warga
Dusun Krajan, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, mati kehabisan darah.
Sebanyak 12 ekor kambing dalam
satu kandang darahnya habis diisap oleh hewan berjenis anjing yang
hingga kini masih misterius itu. Di tubuh kambing ditemukan dua luka
tusukan taring yang cukup besar dan dalam. Sebagian besar ditemukan luka
di kepala kambing dan tusukan taring terlihat di leher dan badan
beberapa kambing lainnya. Tak ada percikan darah ditemukan di dalam
kandang. "Kuat dugaan kami kalau anjing
itu langsung mengisap habis darah kambing. Sebab saat ditemukan kambing
dalam keadaan mati kehabisan darah," beber Surateman, Rabu (17/2).
Serangan
hewan aneh itu baru diketahui Surateman, ketika memeriksa kandang
kambingnya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah, Rabu (17/2) pukul
04.30 WIB. Saat membuka kunci gembok kandang, Surateman, melihat lima
ekor kambing mati dengan luka tusukan di kepala. Sedangkan tujuh ekor
lain, terlihat lemas tetapi masih bernyawa.
"Saya kaget dan memeriksa satu persatu, ternyata semua kambing terkena tusukan yang sama,"
ungkapnya. Saat melihat sejumlah kambing mati dan lainnya kritis,
Surateman pun shock. Selang beberapa jam, satu persatu tujuh kambing
yang kritis itu pun ikut mati karena kehabisan darah. "Di
dalam kandang saya temukan jejak kaki anjing sangat besar. Anjing itu
masuk dengan menggali tanah di pinggir kandang. Tetapi saya tak yakin
itu anjing biasa, sebab kalau anjing biasa, akan memakan daging kambing
bukan mengisap darahnya saja," ujarnya.
Serangan anjing itu diprediksi,
pukul 02.00 WIB dini hari. Sebab sekitar pukul 00.00 WIB, saat dia
mengecek ke kandang, kambingnya masih dalam keadaan sehat. Itu pula yang
membuat Surateman akhirnya lega dan pulang ke rumah untuk tidur. "Sekitar
pukul 02.00 WIB, saya memang mendengar lolongan anjing sangat keras.
Dan datangnya dari arah sawah di dekat kandang kambing paman saya.
Tetapi saya tak bisa keluar karena sedang sakit," sela Yusuf, keponakan Surateman, yang mengaku mendengar kedatangan anjing pengisap darah itu.
Kini para peternak kambing di
Sumbersekar, Dau, dilanda kecemasan. Sebab kejadian itu juga pernah
terjadi sembilan bulan lalu. Di mana sembilan kambing milik Herman
tetangga Surateman serta tujuh kambing milik Senan, mengalami nasib
serupa. Selama 2009, sudah ada 42 kambing yang mati kehabisan darah. "Saya
sekarang bingung harus bagaimana karena delapan kambing lainnya bukan
milik saya, melainkan milik tetangga yang dititipkan untuk dipelihara," keluh Surateman, yang mengalami kerugian sekitar Rp 8 juta.
Bangkai kambing yang mati itu
akhirnya di kubur dalam tanah, sedangkan dua kambing yang sempat
bertahan hidup hingga sore hari tak bisa disembelih karena warga takut
gigitan anjing itu memiliki racun.
Istilah chupacabra seperti
dilansir Wikipedia berasal dari bahasa Spanyol, "chupar" berarti
mengisap dan "cabra" berarti kambing, karena sebagian besar ternak
korban adalah kambing. Dalam bahasa inggris, artinya goat sucker.
Pertama kali istilah chupacabra
atau El Chupacabra (bahasa Spanyol) dipakai pada dua harian di Puerto
Riko, tahun 1992. Keduanya melaporkan kasus kematian massal ternak.
Januari 2008, chupacabra dilaporkan juga terlihat di provinsi Capiz di
Filipina. Beberapa penduduk lokal percaya bahwa chupacabra telah
membunuh delapan ekor ayam.
Ada yang percaya bahwa
chupacabra adalah hasil dari mutasi genetik yang diakibatkan oleh
bocornya kandungan kimia dari laboratorium rahasia milik amerika di El
Yunque sebuah gunung di bagian timur Puerto Rico. Lab tersebut diketahui
mengalami beberapa kerusakan pada saat badai di tahun 1990-an, persis
saat penampakan chupacabra mulai dilaporkan.
Teori lain menyebutkan bahwa
chupacabra adalah seekor kelelawar Vampir raksasa yang fosil-fosilnya
telah ditemukan di Amerika Selatan. Teori yang tidak masuk akal
diantaranya menyebutkan bahwa chupacabra adalah makhluk peliharaan alien
yang terlepas. Dan teori yang lain adalah chupacabra bukan makhluk
nyata, melainkan sebuah produk dari tahayul dan imajinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar